Jumat, 10 Mei 2013

:)


Stop Laughing Me

01 Mei 2013




Ketika seseorang menampakkan syar’at, entah itu dalam bentuk ucapan ataupun perbuatan, maka tidak segang-segan orang lain menertawakannya atau bahkan mengejeknya.

Inikah Islam kita? Mengapa bibir begitu mudahnya tersungging lebar untuk menertwakan agama atau syar’at? Apakah tujuan hidup kita yang sebenarnya? BAHAGIA? Yang abadikah atau malah yang hanya sementara?

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam dipenghujung hidupnya sangat mengkhawatirkan umatnya hingga beliau menyebutnya sebanyak tiga kali. Lalu apakah kemudian kita pernah mengingatnya? Kalaupun pernah, sesering apa kita mengingat beliau? Jangan-jangan kitan hanya lebih banyak mengingat dia daripada ALLAH dan RASUL-NYA. Lebih banyak mengingat yang haram diharamkan daripada yang dihalalkan. Lebih mencintai yang haram daripada yang halal. Lebih mneyukai yang haram daripada yang halal hingga yang baik-baik pun dianggap tidak baik dan sebaliknya yang buruk dianggap baik. Lebih senang menertawakan kebaikan daripda kemunkaran.
Wallaahu A’lam Bishshawab

MARI MEMPERBAIKI DIRI KARENA ALLAH SUBHANAHU WA TA’AALA.
(Kenapa tidak kita coba saja menembus ruang dan waktu KEBAIKAN ITU?)

0 komentar:

Posting Komentar